.

SELAMAT DATANG DI BLOG TQN LOSARI

Berita Terbaru

Telah Berpulang ke Rahmatullah Hadrotu Syaikh KH. A. Shohibulwafa Tajul Arifin r.a. , pada hari Senin, 5 September 2011 / 6 Syawal 1432 H pukul 11.45 di Rumah Sakit TMC Tasikmalaya.

Kamis, 03 Februari 2011

SELAYANG PANDANG


Rahasia di Balik Amaliyah Manaqiban [1]

KH. ABDUL GAOS . S.M

Oleh : KH. Abdul Gaos Saefulloh Maslul’


Definisi rahasia menurut keterangan di dalam kitab tentang ketentuan-ketentuan sesuatu adalah salah satu komponen yang ada pada diri manusia yang disimpan dalam qolbu, seperti ruh di dalam jasad, seperti tempat cinta, hati tempat keinginan.
Amaliyah manaqiban di dalamnya penuh dengan ‘amaliyah’. ‘Penuh’ disini diartikan karena datang dan didatangi , yang mendengarkan dari jauh maupun dari dekat (tempat manaqiban),  atau yang datang tidak untuk manaqiban, tetapi untuk sekedar ingin tahu ataupun berjualan, semuanya terlibat dengan ‘amaliyah manaqiban’,  sadar atau tidak sadar.  Malah Informasi seperti ‘Blog’  ini pun terlibat di dalamnya. Demikian juga transportasi baik transportasi udara, transportasi laut maupun transportasi darat terutama Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan pun, seluruhnya selalu melibatkan diri di dalam ‘amaliyah manaqiban’.
Puluhan ribu manusia berdesakan tanpa di undang, seluruhnya datang hanya untuk mengejar rahasia, ‘ADA APA DENGAN MANAQIBAN ?‘, Rahasia ini malah membuat orang yang belum pernah tahu apa manaqiban itu,  terkadang usil dalam ceramahnya dengan mengungkit-ungkit manaqiban, bukan hanya menjelekkan, tetapi menganggap perbuatan itu syirik / menyekutukan Tuhan, lalu menyebut-nyebut SYEIKH AHMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ‘ARIFIN (Pengersa Abah Anom), menyebut-nyebut ‘SURYALAYA’-nya, Dzikirnya keras-keras dan lain-lain yang menjurus kepada melecehkan, mencemohkan dengan nada-nada yang sinis. Hal itulah yang membuat penasaran orang yang mendengar. Secara langsung atau tidak langsung penceramah itu melibatkan dirinya di dalam manaqiban, dengan tidak disadari, orang itu menyuruh datang ke tempat manaqiban.
Jangan terlalu jauh mengungkap rahasia di balik amaliahnya, bukti manaqiban-nya saja adalah rahasia, walaupun jelas, nyata, terdengar, terlihat. Kalau bukan dan tidak rahasia, mengapa orang-orang yang jauh-jauh pada datang ke tempat Manaqiban, seperti orang dari negara Singapore, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Hongkong, Australia pada datang menghadiri manaqiban.
Kalau manaqiban itu bukan sesuatu rahasia, walaupun bersifat lahiriyah saja kelihatannya, mengapa pendiri manaqiban itu tidak ada yang bangkrut secara ekonomi. Semakin banyak yang mendirikan manaqiban, pencandu manaqiban hidupnya barokah. Ada apa di dalamnya ? Silakan menjadi manusia yang penasaran dengan Manaqiban.
Pada saat manaqiban telah di mulai dan sampai dengan selesai, dicontohkan oleh Syeikh Mursyid kamil mukamil SYEIKH AHMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ‘ARIFIN (Pengersa Abah Anom) beliau tidak bergerak ke kiri dan ke kanan (khidmat), duduk nunduk “TAWAJJUH” kearah di mana satu nama Alloh tertanan di dalamnya.
Menurut Kitab At-Ta’rifat halaman 116 disebutkan :
Rahasia itu adalah latifah / sesuatu yang halus yang diletakkan disimpan di dalam hati seperti ruh disimpan di dalam badan dan itu adalah tempat menyaksikan segala sesuatu, seperti sesungguhnya ruh itu tempat mahabbah / mencintai, menyukai dan hati adalah tempatnya keinginan, kemauan“.
AMALIYAH
Amaliyah adalah perbuatan anggota badan lahir, ibadah nyata, yang mengambil banyak resiko pengorbanan, karena perbuatan dunia untuk dunia dan akhirat, makan waktu yang tidak sedikit, memerlukan sikap yang serius, bukan main-main, karena didalamnya ada berbagai untaian acara. Dari membaca Al-Qur’an, membaca sholawat, membaca tanbih, membaca tawassul, membaca Manaqib Syeikh Abdul Qodir al-Jaelani Qoddasallohu Sirrohu, membaca doa dan syarahan/tausyiah/ceramah, yang disebut khidmat ‘ilmiyah.
(bersambung…)
Sumber : Nuqthoh

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar